Sunday, January 3, 2010

Tom

Tom, adalah seorang pemuda yang duduk di bangku kelas tiga SMA di salah satu SMA ternama di jogja. Walaupun salah seorang siswa yang pintar, tapi sampai sekarang Ia belum pernah mempunyai seorang pacar. Ambisi terbesarnya adalah mempunyai seorang pacar.Sebentar lagi penerimaan murid baru. Tom sangat berharap bisa mendapatkan seorang pacar tahun ini.
Lisa adalah salah satu murid yang mendaftar di SMA tempat Tom bersekolah.. Lisa adalah gadis cantik yang periang dan pandai. Ia juga jago berbahasa Jepang. Maklum, selama beberapa tahun Lisa tinggal di Jepang. Kebetulan dia ikut ekskul robotic, sama seperti Tom.
Tom sangat senang dengan keberadaan Lisa di sekolahnya. Ia segera mencoba mendekati Lisa dengan mulai mengajak Lisa mengobrol di ekskul robotic. Membantu Lisa yang kesulitan saat merakit robot – robot. “Wah, untung aku jadi pembimbing.” Pikir Tom.
Sejak saat itu mereka dekat. Tapi tetap saja Lisa, yang ternyata putri pengusaha kaya di Jogja ini, misterius bagi Tom. Mereka mulai SMS-an dan bertemu secara diam – diam di saat istirahat. Pertamanya sih diam – diam tapi lama – kelamaan Tom mulai berani menyapa Lisa di depan umum. Bahkan ikut nimbrung bersama Lisa dan teman – temannya.
Lisa juga terkadang memperlihatkan perhatiannya pada Tom. Pernah suatu kali saat Tom mengeluh sakit, padahal nggak sakit – sakit banget, Lisa memaksanya ke UKS. Tom makin senang. Lama – kelamaan, Tom merasa dia menyayangi Lisa.
Tom mempersiapkan sebuah penembakan untuk Lisa yang mungkin takkan pernah di bayangkan Lisa. Tom mendatangi rumah Lisa dengan gitar dan bunga. Tom menyanyikan sebuah lagu untuk Lisa dengan bermodalkan gitar yang baru dia pelajari dua bulan lalu. Sontak orang – orang rumah Lisa keluar untuk melihat siapa yang menyanyi, termasuk Lisa. Dengan sisa – sisa kenekatannya yang terakhir, Tom berkata, “Lisa, I love youuu.!”
Tak terduga Lisa menerima Tom. Sempat merasa malu, tapi Lisa juga menyayangi pemuda itu. Hati Tom berbunga – bunga. Die senang karena ambisinya terpenuhi. Dia berjanji dalam hati akan menyayangi dan menjaga Lisa sebaik – baiknya. Karena Ia menembak Lisa di depan orang tuanya, dia juga harus bertanggung jawab pada mereka juga.
Tom melihat Lisa sangat special. Maka Ia merencanakan sebuah kencan yang special untuk Lisa. Dia meminjam jas ayahnya, meminjam mobil Jaguar Omnya dan meminjam uang dari saudaranya. Merasa malu sih iya, tapi demi sang pacar apa sih yang enggak?
Sabtu malam, Tom menjemput Lisa di rumahnya. Yang di jemput sempat terkejut melihat kakak kelasnya yang biasanya pakai seragam ajja nggak rapi kali ini tampak sangat rapi dengan jas hitamnya. Lisa lebih terkejut lagi ketika melihat Jaguar hitam yang di bawa Tom. “Nyolong dari mana nih?” pikir Lisa.
Sepanjang jalan Tom diam, Ia agak tegang karena, satu, mobil yang dia bawa bukan lagi sedan butut ayahnya, yang ke dua, dia sedang berdua saja dengan Lisa! Dari tadi Ia tak bisa mengontrol detak jantungnya. Lisa sendiri juga tak berani bertanya karena melihat wajah tegang Tom.
Keterkejutan Lisa bertambah lagi saat mereka turun di sebuah restaurant yang terkenal mahalnya selangit. Tom sendiri juga jadi heran kenapa memilih tempat ini. Tapi demi menjaga imejnya, Tom berjalan dengan wajah diangkat sehingga tidak tahu kalau di depannya ada kabel. Tersandunglah Ia, untung tidak terjatuh. Tapi cukup membuat orang – orang tertawa melihatnya. Wah, wah, sepertinya memang dia tidak berbakat makan makanan mahal. Saat memotong steak, garpunya mental, jatuh ke meja kaca dan menimbulkan suara yang keras. Lebih parah lagi, saat membayar uangnya tidak cukup. Jadi dengan senyum bodoh Ia harus meminjam uang Lisa.
“Udah, besok lagi aku mau kencan yang biasa aja.” Kata Lisa saat Tom mengantarnya pulang.
Sepulang dari rumah Lisa, Tom langsung mengembalikan Jaguar Omnya. Kepada Omnya dia curhat tentang hari ini. Omnya terbahak – bahak mendengar cerita Tom. “Hahahaha, ya udah besok lagi kamu nggak usah bawa apa – apa kalo kencan.” Omnya bercanda, tapi Tom menganggapnya serius.
Jadi, kencan berikutnya dia tidak membawa apapun ke rumah Lisa. Tidak ada bunga, coklat, atau kado. Uang aja Tom nggak bawa. Uangnya sudah dia habiskan untuk perjalanan naik bus ke rumah Lisa. Akhirnya mereka di rumah aja. Tapi karena Tom diam dan Lisa diam, kencan mereka jadi kriuk – kriuk. Garing banget. Untung waktu itu Lisa masih punya persediaan film. Tapi tetap saja tidak bisa menonton dengan tenang karena keluarga Lisa terus mengganggu mereka. Lisa bosan, lalu dia berkata, “Besok lagi kalo kencan harus menyenangkan dan asik.”
Lagi, Tom kepikiran dengan omongan Lisa. Kemana ya tempat yang asik? Ah, Tom cuma tau taman hiburan jadi dia memutuskan untuk membawa Lisa ke taman hiburan.
Kencan kali itu, Tom tampil santai dan mengeluarkan jokes – jokesnya. Ia membawa Lisa ke taman hiburan. Naik pemainan ini itu, dan membelikan Lisa ice cream coklat kesukaannya. Lisa sangat senang. Senyum di wajahnya tak kunjung hilang. Tapi Tom belum puas, dia masih punya satu kejutan lagi.
“Lis, bentar ya, kamu disini dulu. Aku mau ke toilet dulu.” Kata Tom saat mereka duduk di bangku dan Lisa memakan ice creamnya.
Tom bukan mau ke toilet sebenarnya. Tapi dia mau membeli balon. Jadi dia mendatangi counter balon dan meminta balon sebanyak – banyaknya. Semua berjalan lancar sampai Tom harus membawanya pada Lisa. Badannya yang kurus tak mampu membawa balon sebanyak itu. Jadi perlahan – lahan dia terbang di bawa balon – balon itu.
Lisa yang sedang makan ice cream melihat Tom terbang dengan banyak balon di genggamannya. Lisa panik dan mencari bantuan. Akhirnya mereka berhasil menurunkan Tom. Tapi Lisa sangat marah. Padahal sebelum ini dia belum pernah menampakkan kemarahannya.
“Maaf, Lis. Aku bingung harus ngapain biar kamu bahagia. Apa yang harus aku lakukan?” Tanya Tom sedih.
“Aku cuma pengen kamu perhatiin dan kamu sayang."


*ide dari Rr. Emma W. Asmara :)

1 comment:

  1. eh kuq ono eskul robot
    tak kandak ke mas wimi lho
    .,,.

    ReplyDelete